Kamis, 25 Desember 2008

Sugeng Rawuh Wonten "nDesa mbergung"

(lembah bengawan solo purba by; b2)

Berdasarkan cerita secara turun temurun, Dusun Pakem cikal bakal berdirinya Desa Sumberagung. Prakiraan adanya peradaban yang pada akhirnya menjadi Dusun Pakem diperkirakan berawal pada pertengahan abad ke 14. Diawali dengan adanya komunitas masyarakat yang hanya terdiri dari 8 kepala keluarga yang tinggal menetap suatu tempat dengan sebutan Gedangan. Sebutan Gedangan diambil dari kondisi saat itu, yakni lingkungan tempat tinggal mereka merupakan kebun pisang yang sangat luas.

Dari sumber yang pernah didapat, diceritakan bahwa kehidupan sosial keagamaan yang dijalankan warga Gedangan saat itu tidak dapat kami peroleh secara lengkap. Beberapa keterangan yang dapat diperoleh menceritakan bahwa mereka terdiri dari para petani, sedangkan perihal kehidupan spiritual mereka masih menganut suatu aliran kepercayaan. Sebagai bukti masyarakat Gedangan pada saat tertentu sering melakukan ritual atau semacam pemujaan yang bertempat di Goa Paseban. Alasan yang mendasari aktivitas ritual mereka di tempat tersebut, dari keterangan yang diperoleh menceritakan bahwa Goa Paseban pada jaman dahulu pernah dipakai sebagai tempat bertapa Raja Majapahit yaitu Prabu Brawijaya III.

Setelah kehidupan masyarakat Gedangan berjalan beberapa kurun waktu, diperkirakan pada pertengahan abad ke 15 datang 3 (tiga) orang pengembara yaitu :

1. Kyai Kajoran (Pangeran Mentokusuma)

2. Kyai Jlubang (Pangeran Sutokusuma)

3. Kyai Guntur Geni (Pangeran Nerangkusuma)

Ketiga orang tersebut menurut para wisatawan spiritual yang datang di Dusun Pakem satu yang kebanyakan pemegang jabatan penting dalam pemerintahan memberikan informasi bahwa mereka bertiga adalah bangsawan dari Kerajaan Majapahit dengan nama bangsawan sebagai mana tercantum di atas.

1 komentar:

  1. aq koq kelingan entuk ku angon karo golek walang....he he he ....

    BalasHapus